Suryo Suwignjo, Presdir IBM Indonesia, mengungkapkan bahwa industri IT di Indonesia akan meningkat sekitar 12 hingga 15 persen pada tahun ini. Oleh karena itu, kebutuhan akan tenaga IT akan mengikuti pertumbuhan industri tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh Dirjen Aplikasi Telematika (Aptel), Cahyana Ahmadjayadi, bahwa pemerintah Indonesia belum bisa menentukan jumlah kebutuhan tenaga IT karena memang masih buram belum tahu jumlahnya.
Cahyana mengungkapkan bahwa industri IT di Indonesia telah berkembang pesat, sehingga pemerintah belum bisa mengidentifikasi jumlah kebutuhan tenaga IT. Menurut Cahyana, diperkirakan ada sekitar 600 perusahaan software yang masih memerlukan banyak tenaga ahli IT. Menurut Cahyana, setidaknya dibutuhkan dua orang tenaga ahli dalam 123 kabupaten di Indonesia, belum termasuk pemerintah pusat dan department lainnya. Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan Telematika Outlook dan blue print telematika mengenai perkembangan industri telematika di Indonesia per tahun.
Namun, Suryo juga mengungkapkan kendala yang menghambat meningkatnya jumlah tenaga ahli IT, sperti adanya kurikulum pendidikan di Indonesia yang masih kurang cocok dengan perkembangan dunia IT. Akibatnya banyak tenaga IT yang ‘mismatch’ dengan kebutuhan industri IT. Selain itu, menurut Suryo, masih kurangnya tenaga pengajar IT yang ahli atau yang mumpuni ketika mengajar baik di sekolah atau di bangku perkuliahan. Banyak kendala lain dari para pengajar IT, seperti pertimbangan antara gaji yang kecil namun tidak berkembang atau memilih bekerja di perusahaan di industri IT dengan gaji yang besar, namun ternyata kemampuan yang dimiliki tidak mendukung.
Untuk itu, para professional IT dari IBM dan mahasiswa IT UPH (Universitas Pelita Harapan) Jakarta, telah memperkenalkan program CEIS (Career Education in IBM Software) yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dengan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja industri IT. Program ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahsiswa mengenai kejadian di lapangan kerja dan berbagai profesi lainnya. Oleh karena itu, IBM dan UPH mengaharapkan agar dengan program CEIS ini dapat lebih meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam dunia kerja nantinya.
sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/Tenaga-IT-Indonesia-Buram.html
Cahyana mengungkapkan bahwa industri IT di Indonesia telah berkembang pesat, sehingga pemerintah belum bisa mengidentifikasi jumlah kebutuhan tenaga IT. Menurut Cahyana, diperkirakan ada sekitar 600 perusahaan software yang masih memerlukan banyak tenaga ahli IT. Menurut Cahyana, setidaknya dibutuhkan dua orang tenaga ahli dalam 123 kabupaten di Indonesia, belum termasuk pemerintah pusat dan department lainnya. Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan Telematika Outlook dan blue print telematika mengenai perkembangan industri telematika di Indonesia per tahun.
Namun, Suryo juga mengungkapkan kendala yang menghambat meningkatnya jumlah tenaga ahli IT, sperti adanya kurikulum pendidikan di Indonesia yang masih kurang cocok dengan perkembangan dunia IT. Akibatnya banyak tenaga IT yang ‘mismatch’ dengan kebutuhan industri IT. Selain itu, menurut Suryo, masih kurangnya tenaga pengajar IT yang ahli atau yang mumpuni ketika mengajar baik di sekolah atau di bangku perkuliahan. Banyak kendala lain dari para pengajar IT, seperti pertimbangan antara gaji yang kecil namun tidak berkembang atau memilih bekerja di perusahaan di industri IT dengan gaji yang besar, namun ternyata kemampuan yang dimiliki tidak mendukung.
Untuk itu, para professional IT dari IBM dan mahasiswa IT UPH (Universitas Pelita Harapan) Jakarta, telah memperkenalkan program CEIS (Career Education in IBM Software) yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dengan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja industri IT. Program ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahsiswa mengenai kejadian di lapangan kerja dan berbagai profesi lainnya. Oleh karena itu, IBM dan UPH mengaharapkan agar dengan program CEIS ini dapat lebih meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam dunia kerja nantinya.
sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/Tenaga-IT-Indonesia-Buram.html
0 komentar:
Posting Komentar